Kamis, 12 November 2015

6. RBV vs MBV

PENGERTIAN
  • Dalam menyusun strategi, organisasi atau perusahaan akan menentukan pandangannya yang akan dijadikan dasar pertimbangan.
  • Jika menyusun strategi, apakah organisasi lebih mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki atau melihat dulu situasi persaingan di luar.
  • Dua sudut pandang yang digunakan yaitu yang berorientasi kepada sumber daya (Resource-Based View) dan yang berorientasi kepada pasar (Market-Based View).

RESOURCE BASED VIEW
  • Berorientasi ke dalam
  • Agar dapat bersaing, organisasi harus memiliki keunggulan sumber daya dan mampu mengelolanya sebagai pembentuk keunggulan kompetitif.
  • Langkah terpenting adalah menentukan sumber daya kunci yang potensial diantaranya beragam sumber daya yang dimiliki sebagai upaya meraih keunggulan kompetitif.

Sumber Daya Kunci dalam RBV
  1. Sumber daya semakin bernilai bila mampu mendukung kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
  2. Sumber daya tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas atau langka. Jika sebuah sumber daya ketersediaannya tergolong langka, serta menjadi pusat bagi usaha pemenuhan kebutuhan pelanggan, maka sumber daya tersebut lebih berharga karena dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif.
  3. Semakin banyak keuntungan yang menjadi milik perusahaan akibat pemanfaatan sumber daya tertentu, maka semakin berharga sumber daya tersebut.
  4. Daya tahan sumber daya (durability). Semakin lambat suatu sumber daya mengalami depresiasi, semakin berharga sumber daya tersebut. Apalagi bila sumber daya yang dapat mengalami apresiasi, seperti brand awareness, reputasi, dan budaya perusahaan.

MARKET BASED VIEW
  • Organisasi tidak mungkin menepis dinamika eksternal.
  • Organisasi perlu melakukan analisis struktural terhadap industri yang dimasukinya.
  • Disamping faktor internal, kinerja perusahaan juga ikut ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti ketertarikan dalam industri yang dimasukinya (attractiveness of the industry).
  • Konsep MBV berlandaskan konsep competitive force model yang dikembangkan oleh Porter

Competitive Force Model
5 faktor pendorong eksternal yang harus diperhatikan oleh sebuah organisasi agar mampu memperoleh keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis :
  • Ancaman pemain baru dalam bisnis,
  • Persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri,
  • Ancaman adanya produk atau layanan pengganti,
  • Kekuatan pemasok,
  • Kekuatan pembeli.

MBV
  • Kekuatan kolektif dari kelima faktor pendorong ini akan menentukan potensi keuntungan secara keseluruhan dalam sebuah industri.
  • Setiap industri memiliki seperangkat karakteristik ekonomi dan teknis yang menentukan kekuatan masing-masing faktor pendorong ini.

RBV vs MBV
  • Menurut Porter, faktor-faktor eksternal inilah yang sebenarnya perlu diperhatikan pertama kali oleh sebuah organisasi.
  • Kemudian barulah ditentukan apakah kombinasi-kombinasi dari aset, keterampilan, dan kapabilitas khas yang dimiliki organisasi agar menjadi sumber keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
  • Organisasi yang memberikan perhatian dengan cermat terhadap lingkungan internal maupun eksternal di sekelilingnya, berpotensi menciptakan kombinasi aset, keterampilan, dan kapabilitas yang mampu mempengaruhi faktor-faktor pendorong ini.
  • Keduanya kita manfaatkan sebagai perangkat analisis untuk menyusun startegi.

5. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Seluruh elemen yang berada di DALAM perusahaan atau organisasi yang mempunyai pengaruh secara langsung

KOMPONEN



1.SUMBER DAYA
  • Kumpulan dari faktor-faktor yang tersedia yang dikendalikan atau dimiliki perusahaan
  • Segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai kekuatan atau kelemahan perusahaan
  • Merupakan input proses produksi perusahaan
  • Dengan lingkup yang lebih menyeluruh, mencakup spectrum yang luas dari fenomena individu, sosial dan organisasi

TANGIBLE RESOURCES (Berwujud)
  • Sumber daya fisik, kecanggihan dan lokasi pabrik, akses bahan baku
  • Sumber daya finansial, kapasitas peminjaman, kemampuan menghasilkan dana internal
  • Sumber daya manusia, pelatihan, pengalaman, penilaian, intelegensi, pandangan, kemampuan adaptasi, komitmen dan loyalitas
  • Sumber daya organisasional, struktur pelaporan formal, system perencanaan, pengendalian serta koordinasi formal

INTANGIBLE RESOURCES (Tak berwujud)
  • Sumber daya teknologi, persediaan teknologi paten, merk dagang, hak cipta dan rahasia dagang
  • Sumber daya inovasi, pekerja teknis, fasilitas riset
  • Reputasi, nama produk, persepsi mengenai kualitas produk, interaksi yang efisien dan efektif dengan pemasok

2.KEMAMPUAN
  • Kapasitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang terintegrasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
  • Kemampuan muncul dari waktu kewaktu melalui interaksi yang kompleks antara sumber daya berwujud dan tidak berwujud.
  • Pengembangan, pelaksanaan dan pertukaran informasi serta pengetahuan melalui modal manusia yang dimiliki perusahaan

3.KOMPETENSI INTI
  • Sumber daya dan kemampuan perusahaan yang merupakan sumber keunggulan bersaing perusahaan terhadap pesaingnya.
  • Kompetensi inti ditentukan dengan melihat keunggulan bersaing yang berkesinambungan

4.KEUNGGULAN BERSAING YANG BERKESINAMBUNGAN
  • Kemampuan yang berharga (valuable capabilities), kemampuan yang menolong perusahaan untuk memanfaatkan atau menetralisir ancaman dari lingkungan eksternalnya.
  • Kemampuan yang langka (rare capabilities), kemampuan yang dimiliki oleh sedikit pesaing saat ini maupun dimasa yang akan dating.
  • Kemampuan yang tidak dapat ditiru dengan sempurna (imperfectly imitable capabilities), kemampuan yang tidak dapat dikembangkan atau ditiru dengan mudah oleh perusahaan lain.
  • Kemampuan yang tidak dapat diganti (nonsubstitutable capabilities), kemampuan yang tidak memiliki ekuivalen strategis


 Referensi : Manajemen Strategik, Konsep dan Aplikasi; M. Taufiq Amir

4. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

LINGKUNGAN EKSTERNAL
Seluruh elemen yang berada di luar perusahaan atau organisasi yang mempunyai pengaruh secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
Pemasok, pelanggan, pesaing, kreditur, serikat pekerja, pemerintah, komunitas dll.

ANALISIS INDUSTRI
INDUSTRI : perusahaan-perusahaan yang memiliki produk yang relatif sama.
Analisis Industri menggunakan “Analisis Porter” (Michael E. Porter)

1. Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Perusahaan baru yang masuk ke dalam sebuah industri
Dampak :
  • Ada kapasitas baru yang bertambah
  • Mengurangi pangsa pasar
  • Permintaan SDM
  • Permintaan bahan baku

Analisa Ancaman
  • Skala Ekonomis. Skala minimal bagi sebuah perusahaan untuk masuk ke dalam sebuah industri.
  • Diferensiasi produk. Hal – hal khusus yang menjadi pembeda dengan perusahaan lain yang diperkirakan dapat lebih menarik pelanggan atau konsumen lama.


2. Ancaman Produk Substitusi
Seringkali sebuah perusahaan harus berhadapan dengan perusahaan lain yang produknya merupakan substitusi dari produk yang sudah ada.
Analisa Ancaman
  • Skala ekonomis. Skala bagi produk baru untuk di produksi.
  • Switching cost. Jika ingin masuk ke dalam industri tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih besar dari bisnisnya yang sekarang.
  • Akses saluran distribusi. Dapatkah produk tersebut masuk melalui saluran distribusi sudah ada dan dikuasai oleh produk sebelumnya.


3. Daya Tawar - Menawar Pembeli
Pembeli dengan daya tawar tinggi dapat menjadi ancaman.
Dapat menuntut atau memaksa perusahaan untuk memenuhi tuntutannya akan produk.
Analisa Ancaman
  • Pembeli membeli dalam jumlah besar
  • Produk yang dibeli adalah standar
  • Switching cost
  • Produk kurang begitu penting bagi pembeli
  • Pembeli memiliki informasi yang lengkap


4. Daya Tawar – Menawar Pemasok
Pemasok memiliki data tawar yang tinggi
Biasanya terjadi pada industri yang jumlah pemasoknya sedikit
Analisa Ancaman
  • Sedikitnya jumlah perusahaan pemasok
  • Industri pembeli bukan pelanggan penting bagi pemasok
  • Produk pasokan merupakan input penting bagi pembeli


5. Tingkat Persaingan dalam Industri
Semakin tinggi intensitas persaingan dalam sebuah industri maka industribtersebut menjadi kurang menarik.
Analisa Ancaman
  • Jumlah pelaku dalam sebuah industri
  • Kekuatan atau pengaruh yang relatif sama
  • Tingkat pertumbuhan industri tersebut
  • Biaya
  • Hambatan tinggi untuk keluar dari industri tersebut



Referensi : Manajemen Strategik, Konsep dan Aplikasi; M. Taufiq Amir

3. INSTRUMEN ANALISIS, LINGKUNGAN UMUM

ANALISIS LINGKUNGAN UMUM
  • Sering disebut sebagai Lingkungan Makro
  • Walaupun pengaruhnya tidak secara langsung namun dapat menjadi panduan tentang peluang dalam jangka panjang.

 ELEMEN ANALISIS LINGKUNGAN UMUM

1. Perekonomian
  • Bagus tidaknya perekonomian sebuah negara mempengaruhi daya beli dan permintaan atas produk-produk perusahaan.
  • Berkaitan dengan bagaimana masyarakat suatu bangsa secara umum memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi berbagai produk barang dan jasa.

Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan
  • Upah Tenaga Kerja
  • Tingkat Inflasi
  • Perpajakan
  • Angka Pengangguran

 2. Politik dan Legal
  • Situasi politik, perpolitikan dan masalah legal sangat terkait dengan keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang.
  • Peraturan dan Undang-Undang dibuat oleh DPR/DPRD bersama Pemerintah, dan seringkali terkait dengan kepentingan politik.

3. Lingkungan Alam Sekitar
  • Perusahaan yang terkait langsung dengan sumber daya alam.
  • Misalnya bahan baku produksi tergantung dari sumber daya alam seperti Mebel, Logam, Air Mineral dll.
  • Perusahaan yang tidak terkait secara langsung dengan sumber daya alam.
  • Misalnya perusahaan sekarang diharuskan untuk ramah lingkungan, walaupun bahan baku produksi tidak terkait langsung dengan sumber daya alam.

4. Lingkungan Demografi
  • Segala sesuatu yang berkaitan dengan kependudukan
  • Perubahan komposisi demografi dapat mempengaruhi pola dan tingkah laku dalam membeli produk atau jasa.

5. Lingkungan Teknologi
  • IPTEK berkembang dan dibuat untuk memudahkan kegiatan manusia termasuk dalam memudahkan dalam bekerja.
  • Perkembangan teknologi tidak dapat dibendung dan berkembang sangat cepat, mau tidak mau peruahaan harus dapat menyesuaikan agar tetap dapat bersaing.

6. Sosial Budaya
  • Budaya berasal dari sebuah sistem NILAI (apa yang dianggap baik atau tidak baik) oleh masyarakat di wilayah tertentu.
  • Perusahaan secara langsung adalah bagian dari sebuah sistem sosial dalam masyarakat

Referensi : Manajemen Strategik, Konsep dan Aplikasi; M. Taufiq Amir

Selasa, 10 November 2015

2. VISI, MISI DAN TUJUAN

Ketika akan membuat visi dan misi organisasi ada beberapa pertanyaan penting yang perlu dijawab.
Mengapa organisasi tersebut ada?
  • Siapa yang memerlukan organisasi ini?
  • Apa yang bisa diberikan organisasi kepada stakeholder?
  • Apa yang membuat organisasi ini berbeda dengan organisasi yang sejenis?

VISI
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa dilihat oleh anggota organisasi dan stakeholder.

Hal-hal yang perlu mendasari visi
Dalam membuat pertanyaan visi ada beberapa hal yang mendasari visi yang akan dibuat:
  • Measurable. Sehingga anggota organisasi bisa mengukur apakah tindakan yang dilakukan mendukung visi organisasi atau tidak.
  • Inspiratif. Mampu membuat anggota organisasi terinspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukannya.
  • Haruslah jelas, tidak terlalu abstrak serta mudah di mengerti.

Kriteria visi yang baik
Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
  1. Succinct. Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat.
  2. Appealing. Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada anggota organisasi.
  3. Feasible. Visi yang baik harus bisa dicapai dengan sumber daya, energi, waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objektif yang stretch bagi anggota organisasi.
  4. Meaningful. Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif anggota organisasi namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.
  5. Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap anggota organisasi bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.

Kriteria MISI yang baik
Pernyataan misi yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria seperti berikut:
  1. Simple and Clear. Pernyataan misi harus dicukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon organisasi.
  2. Broad and long-term in future. Pernyataan misi organisasi harus cukup luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas. Pernyataan misi organisasi harus tetap valid pada 20 tahun mendatang sama seperti kondisi sekarang.
  3. Focus on the present. Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu berorientasi pada masa depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang.
  4. Easy to understand. Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi dan stakeholder.

TUJUAN
  • Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
  • Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
  • Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang.
  • Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.

Kriteria Tujuan
  1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai organisasi.
  2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan sub program organisasi.
  3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.
  4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang
  5. Tujuan menggambarkan hasil program
  6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
  7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

1. PENGANTAR

DEFINISI STRATEGI
  • Serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut. (Siagian)
  • Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. (Glueck dan Jauch)

MANAJEMEN
  • Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. (James A.F Stoner)

MANAJEMEN STRATEGIK
  • Manajemen strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson)

PROSES MANAJEMEN STRATEGIK

Tidak hanya perusahaan besar saja yang mempunyai manajemen strategis. Perusahaan kecilpun sebaiknya juga dikelola dengan menggunakan manajemen strategis.
Manajemen strategis merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di :
  • Tingkat perusahaan,
  • Unit bisnis dan
  • Unit fungsional serta para pendukung lainnya